Umat buddha Vihara Samyag Dresti saat ini sedang Giat-Giatnya melakukan Gotong Royong guna mewujudkan impian mereka untuk memiliki sebuah Dhamma Sala. Hal ini disebabkan dhamma sala yg lama sudah tidak memadai untuk menampung umat yg kian berkembang jumlahnya. dengan semangat kegotong royongan semoga cita -cita mereka segera terwujud. Buddha bless you all
Asadha Puja 2551 di Vihara Giri Manggala Alasangker
Gede Prama Isi Ceramah Damma---
Gede Prama Isi Ceramah Damma---
Denpasar (Bali Post) -
Perayaan Asadha Puja 2551 di Vihara Giri Manggala Alasangker, Bulelengberlangsung Jumat (3/7/2007) lalu.
Perayaan Asadha Puja 2551 di Vihara Giri Manggala Alasangker, Bulelengberlangsung Jumat (3/7/2007) lalu.
Perayaan hari perputaran roda damma itu dipimpin oleh Upasaka KomangKariasa. Kegiatan itu dihadiri Ketua Umum Walubi Bali IB Rahoela, Ketua Magabudhi Bali yang juga Ketua Dayaka Sabha Vihara Buddha SakyamuniDenpasar Pmd. Sudiarta Indrajaya, S.E., Forum Ibu-ibu Buddhis, PemudaTheravada Indonesia Propinsi Bali serta para umat Buddha.
Sebelumnya, perayaan Asadha Puja 2551 juga sempat dilaksanakan diKlungkung, serangkaian prosesi abhiseka Buddha Rupam dan peresmian ViharaDharma Ratna.
Perayaan Asadha Puja di Vihara Giri Manggala itu diisi dengan pembabarandamma dengan menghadirkan penutur kejernihan Gede Prama dan prosesitersebut berlangsung khidmat. Gede Prama membawakan ceramah dammabertajuk ''Genta-genta Siwa-Buddha''.
Dalam ceramah tersebut Gede Prama berbicara antara lain tentang darahspiritual orang Bali dan cerita tentang genta Siwa-Buddha. Kata Gede Prama,bagi umat Hindu, Buddha bukanlah orang lain. Ada tanda-tanda spiritual di Balisoal ''kebudhaan''. Di Bali, umat menyebut Tuhan dengan Sang Hyang Mbang atauMahasunyi yang dalam agama Buddha ada istilah sunyata.
Tahun baru saka di Bali dirayakan dengan sunyi (sunyata). Hari kemenangandharma melawan adharma yaitu Galungan jatuh pada hari Rabu dalam bahasaBalinya Buda. Di Bali Selatan, ada Pura Sakenan yang puncak piodalannya jatuhpada hari raya Kuningan. Sementara Sakenan berasal dari kata Sakyamuni.Sakyamuni nama asli Sidartha Gautama. ''Karena itu bagi umat Hindu di Bali, Buddha bukanlah orang lain,'' kata Prama. (08/*)
Kotbah Waisak di Vihara Girimanggala
Kotbah pesan Waisak di Vihara Giri manggala di sampaikan Oleh YM.Bhante Jaya Dhammo.Kegiatan ini berlangsung pada tgl 19 mei 2011 pukul 19:30 ,merupakan rangkaian peringatan Hari Tri Suci Waisak ke 2555 tahun 2011. Dalam pesan waisak ini disampaikan bahwa :
Hari Raya Waisak mengingatkan kita pada tiga peristiwa agung yang terjadi dalam kehidupan Buddha Gotama, yaitu kelahiran, pencerahan sempurna, dan kemangkatan beliau. Kelahiran Siddhartha, calon Buddha, pada hari purnama sidi bulan Waisak tahun 623 S.M., di Taman Lumbini, Nepal. Pencerahan Sempurna Buddha pada hari purnama sidi bulan Waisak tahun 588 S.M. di bawah Pohon Bodhi, Bodhgaya, India. Sedangkan kemangkatan Buddha pada hari purnama sidi bulan Waisak tahun 543 S.M. di Kushinara, India. Tiga peristiwa itu mengandung nilai-nilai keutamaan kebenaran Dhamma yang amat dihormati dan diyakini umat Buddha. Nilai pengorbanan hidup, nilai kebijaksanaan hidup, dan nilai kesempurnaan hidup, yang semuanya telah dilakukan dan diajarkan Guru Agung Buddha. Karena itu puja bakti Waisak sesungguhnya memuliakan Guru Agung Buddha yang telah hadir di tengah-tengah dunia ini untuk membabarkan Kebenaran.
Keberadaan kebenaran Dhamma dewasa ini bersamaan dengan perkembangan dunia yang terus mengalami perubahan. Perkembangan dunia memiliki dampak positif bagi kehidupan manusia, seperti halnya kemajuan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi. Tetapi perkembangan dunia juga memiliki dampak negatif terhadap perangai sikap dan tindak tanduk manusia. Pandangan picik, penyalahgunaan kekuasaan, dan kehausan nafsu merajalela dimana-mana. Apalagi bila hal tersebut mendapat dukungan dari kelompok masyarakat tertentu yang tidak-tahu bahwa hal-hal itu bukannya benar-benar membahagiakan hidup tetapi akan menimbulkan kemerosotan peradaban dan kekacauan ataupun kesengsaraan hidup di kelak kemudian hari. Memang tidak mudah merubah pengertian kelompok masyarakat tertentu yang semula tidak-tahu menjadi tahu, diperlukan pemahaman bahwa pandangan picik, penyalahgunaan kekuasaan, dan kehausan nafsu akan menimbulkan berbagai konflik di tengah-tengah masyarakat. Konflik pribadi, konflik sosial, bahkan konflik dengan lingkungan hidup mudah terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Konflik pribadi antara niat baik dan keinginan buruk mudah terkondisikan, konflik sosial terjadi diantara individu, keluarga, kelompok masyarakat yang saling bertikai, sedangkan konflik lingkungan hidup terjadi antara manusia dengan lingkungan hidupnya. Semua konflik itu menimbulkan penderitaan, baik derita individu, derita masyarakat, maupun derita lingkungan hidup. Kerusakan kualitas diri, kerusakan kualitas masyarakat, dan kerusakan keadaan lingkungan hidup pun terjadi.
Konflik yang terjadi itu bukannya tidak dapat diatasi, tetapi konflik dapat diatasi apabila manusia memiliki kedamaian dalam hidupnya. Sedangkan kedamaian membutuhkan kondisi-kondisi yang menyebabkannya terjadi. Tekad teguh untuk menghayati kebenaran Dhamma akan mengondisikan timbulnya penyelesaian konflik. Tekad teguh tersebut dapat ditegakkan apabila hidup kita mempunyai orientasi yang jelas dan diyakini, tidak lain adalah bagaimana agar kedamaian dapat terjadi dalam hidup ini.
Patung Buddha Lahir Vihara Giri Manggala |
Kedamaian Cahaya Kebenaran, demikian tema Peringatan Hari Raya Waisak 2555/2011 Saṅgha Theravāda Indonesia. Kedamaian dan kebahagiaan dalam ajaran Buddha memiliki kesamaan makna, manusia tidak akan bahagia apabila tidak menemukan kedamaian, demikian pula tidak ada kedamaian tanpa kebahagiaan. Buddha mengatakan tidak ada kebahagiaan yang lebih tinggi daripada kedamaian. Kebenaran Dhamma yang telah diajarkan oleh Guru Agung Buddha mempunyai cahaya terang yang berupa kedamaian hidup. Umat Buddha perlu mengetahui, menghayati, dan menyebarluaskan cahaya terang kebenaran itu, agar dapat menimbulkan kedamaian dalam hidup ini.
Guru Agung Buddha mengatakan bahwa kedamaian hidup dapat terjadi apabila manusia memperhatikan dan melaksanakan enam petuah beliau yang terdapat dalam khotbah tentang hal-hal yang membuat saling dikenang, saling dicintai, saling dihormati:
- Perilaku yang disertai cinta-kasih
- Perkataan yang disertai cinta-kasih
- Pikiran yang disertai cinta-kasih
Cinta-kasih adalah dasar perilaku, perkataan, dan pikiran seseorang ketika berada di tengah-tengah masyarakat, Cinta-kasih adalah persaudaraan, sebuah sikap saling menghidupi antar sesama manusia. Tatkala manusia memiliki sikap saling bersaudara, maka mereka akan saling menghormati dan menghargai satu sama lain. - Kepedulian sosial
Kepedulian sosial merupakan sikap saling bersimpati dan saling tulus berkorban bagi sesama manusia. Kepedulian sosial membutuhkan konsepsi pikiran kebersamaan hidup dalam masyarakat. Gotong-royong merupakan kata yang tepat bagi kepedulian sosial yang dapat menyelesaikan persoalan hidup meskipun berat akan terasa ringan apabila ditangani bersama. - Kesusilaan sosial
Kesusilaan sosial mengharapkan agar norma-norma moral sosial dapat dijaga dan diperlihara secara bersama, sebab norma-norma moral sosial ini adalah benteng pertahanan bagi upaya-upaya penghancuran tatanan sosial. Ajaran Buddha tidak mengenal pembagian strata sosial karena kelahiran seseorang, tetapi mengajarkan persamaan kedudukan sosial dan yang membedakan masing-masing orang adalah perbuatannya. Bukan karena kelahiran seseorang memiliki status mulia, bukan pula karena kelahiran seseorang mempunyai status sampah masyarakat, tetapi karena perbuatanlah seseorang menjadi mulia, dan karena perbuatan pula seseorang menjadi sampah masyarakat. - Pandangan sosial
Pandangan sosial mengharapkan agar masyarakat mempunyai pandangan yang luas terbuka mampu memahami perubahan disertai dampak positif maupun negatif nya. Pengaruh kemajuan budaya global hendaknya dibarengi dengan peningkatan pertahanan budaya lokal yang masih diperlukan bagi kebersamaan. Pandangan luas itu membutuhkan pengertian bersama ditengah perbedaan-perbedaan yang ada untuk memajukan hidup bersama, bahkan turut berperan serta dalam memajukan dunia ini. Perdamaian dunia dapat terjadi apabila ada perdamaian antar pandangan-pandangan sosial warga dunia ini.
YM. Bhante Jaya Dhammo |
Penerapan enam petuah Guru Agung Buddha dapat dijadikan cara untuk mengatasi timbulnya penyebab konflik yaitu pandangan picik, penyalahgunaan kekuasaan, dan kehausan nafsu, sehingga kedamaian muncul berkembang baik terjadi dalam hidup pribadi, hidup sosial, maupun lingkungan hidup kita.
Selamat Hari Raya Waisak 2555/2011, semoga umat Buddha sekalian dapat memiliki pikiran, ucapan, dan perilaku damai sebagai ujud nyata cahaya kebenaran.
Semoga Tuhan Yang Mahaesa, Tiratana, selalu melindungi.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia By SWR
Peringatan Waisak di Brahma Vihara Arama
Dalam rangkaian peringatan Tri Suci waisak Di Brahma vihara Arama Di peringati pada tanggal 21 Mei 2011 pada pukul 15 wita samapai selesai. Dalam kegiatan ini sekaligus di peringati Tiga Peristiwa penting yang terjadi pada masa perkembangan agama Buddha di indonesia pasca kemerdekaan Negara Republik Indonesia.Yaitu
1Peringatan 55 tahun Buddha Jayanti ialah peringatan bangkitnya Agama Buddha di indonesia Perkembangan Agama Buddha Sejak Kemerdekaan R.I.
Perhimpunan Theosofi y.ang bertujuan untuk membina persaudaraan
universal melalui penghayatan pengetahuan tentang semua agama
termasuk agama Buddha, telah menarik perhatian dan minat orang-orang
Indonesia terpelajar. Dari mempelajari agama Buddha kemudian
timbullah dorongan untuk menghayati dan mengamalkan ajaran agama
Buddha. Dari sinilah bermulanya orang-orang Indonesia terpelajar
mengenal agama Buddha sampai akhirnya menjadi penganut Buddha
Dharma. Orang-orang Indonesia terpelajar yang kemudian menjadi umat
Buddha melalui Theosofi antara lain M.S. Mangunkawatja, Ida Bagus
Jelanti, The Boan An, Drs. Khoe Soe Khiam, Sadono, R.A. Parwati,
Ananda Suyono, I Ketut Tangkas, Slamet Pudjono, Satyadharma, lbu
Jamhir, Ny. Tjoa Hm Hoey, Oka Diputhera dan lain-lainnya. Meskipun
theosofi tidak bertujuan untuk membangkitkan kembali agama Buddha
narnun dari theosofi ini lahir penganut agama Buddha yang kemudian
setelah Indonesia merdeka menjadi pelopor kebangkitan kembali agama
Buddha di Indonesia. Karena itu baik Perhimpunan Theosofi Indonesia
maupun Perhimpunan Pemuda Theosofi Indonesia secara tidak langsung
mempunyai andil yang besar dalam kebangkitan kembali agama Buddha di
Indonesia.
Borobudur mini Brahma Vihara Arama |
The Boan An yang menjadi pimpinan GSKI dan Perhimpunan
Pemuda Theosofi Indonesia, kemudian ditahbiskan menjadi Bhikkhu di
Burma dengan nama Bhikkhu Ashin Jinarakkhita. Sejak 2500 tahun
Buddha Jayanti, tepatnya tahun 1956 saat kebangkitan kembali agama
Buddha di bumi Indonesia, Bhikkhu Ashin Jinarakkhita-lah yang
memimpin kebangkitan kembali agama Buddha ke seluruh lndonesia.
Karena itu Bhikkhu Ashin Jinarakkhita dinyatakan sebagai Pelopor
Kebangkitan agama Buddha secara nasional di Indonesia. Dari bhikkhu
Ashin Jinarakkhita lahir tokoh-tokoh umat Buddha di Indonesia
seperti Sariputra Sadono, K. Karbono, Soemantri MS, Suraji
Ariakertawijaya, Oka Diputhera, I Ketut Tangkas, Ida Bagus Giri dan
pimpinan Buddha lainnya yang sampai sekarang masih aktif dalam
organisasi Buddhis dan ada pula di antaranya telah menjadi Bhikkhu
scperti Ida Bagus Giri sekarang dikenal dengan nama Bhikkhu
Girirakkhito.
2 .45 Tahun berdirinya brahma Vihara di yeh panes.
3. 40 tahun berdirinya Brahma Vihara Arama.
Dalam sambutannya YM.Bhiksuni santini menyatakan bahwa" hendaklah kita semua umat buddha sadar dan kembali kepada Dhamma ajaran sang Buddha dan jangan menjadi umat organisasi atau umat bhikkhu ataupun umat sekte. lakukan kehidupan beragama dengan menjalan ajaran Dhamma sang Buddha. Selain itu Bhikhuni Santini juga menyampaikan betapa banyak tantangan yg pernah di hadapi oleh ALM. YM. bhante Giri dalam mewujudkan pembangunan Brahma Vihara arama hingga terwujud seperti sekarang ini. Banyak kritik dan cemooh yang beliau dapatkan, namun beliau tetap maju. Selain itu kotbah Dhamma dhamma juga disampaikan oleh Ven. Raja seorang Bhikkhu dari Singapura.Dalam Acara ini di hadiri oleh lima orang bhikkhu sangha di antaranya YM. Bhikuni Santini, YM. Bhikku Raja , YM. Bhante jayadhammo, YM.Bhante Jawana Pannyo dan bhikku Tanadhammo.Turut hadir para pengurus yayasan Girirakkhito Mahathera di antaranya Bpk I.B Rahoela, Bpk Dhammajyoti dan lain nya.Hadir pula selain umat di brahma Vihara Arama yaitu umat Buddha sekota Singaraja , umat Buddha ketiga desa : Alasangker, Penglatan dan Petantdakan dan beberapa dari luar kota singaraja.By:Swr